Sabtu, 23 Mei 2009

Untaian do’a terus tertuang untuk sang rabbal ‘alamin

meminta anugerah serta karunia kenikmatan untuk diri hamba

Tiada pernah terlupa do’a dan harapan itu tersisip dari setiap manusia

Tuk selalu memohon kembali memohon curahan rahmat dan kasih sayang Nya

Hingga tiada terkira betapa banyaknya manusia yang melupakan sang pemberi

Senin, 18 Mei 2009

Sang Surya

Sebatas pandang jauh menatap keindahan sang mentari

Nampak teramat elok ia menari menyingsing sambut pagi

Persekitaran alam raya merdu mencoba mengiringi

Berharap pagi ini kan beri arti tuk seluruh penghuni bumi

Kicauan indah bersautan suara alam warnai hari

Serentak seluruh makhluk larut dalam hiruk pikuk kehidupannya

Seolah tiada ruang dan batas seluruh kesibukan yang telah terjadi

Tanpa pernah terfikirkan betapa indahnya perhantian hari

Betapa besar arti sinar sang surya setiap waktu menerangi hari

Tiada pernah lelah ataupun mengeluhkan keletihan tuk bersinar

Ku ingin menjadi menjadi mentari yang senantiasa bersinar

Menerangi tuk berikan kehidupan tanpa pernah mengharap balasan

Istiqomah tiada mengenal kata lelah tuk memberikan arti

Komitment dengan kewajiban dan tidak pernah terlambat walau sesaat.

Minggu, 03 Mei 2009

jenuh ku

Setiap ku terjaga pagi tuk awali hari hingga saat ku akhiri hari sembari mengais mimpi indahku. Selalunya terdengar suara politik mewarnai waktuku tiada henti sampai memenuhi ruang benakku, entah kenapa semua orang seolah sibuk dengan kondisi perpolitikan negeri tercinta merah putih sang ibu pertiwi, inikah perwujudah nasionalisme mereka ataukah sekedar partisipasi dalam memperjuangkan segelintir orang dengan kepentingannya. Ku pun tak faham, kenapa fenomena seperti itulah yang senantiasa terdengar di setiap hari-hariku, betulkah semua yang mereka katakan demi kepentingan bersama ataukah setengah bagi mendapatkan keuntungan materi peribadi masing-masing mereka, namun itulah fakta dan realita adanya. Tiada pernah berhenti dimanapun jua selalu ada pertikaian pendapat, adu argumentasi sampai ramalan tak beralasan pun marak terdengarkan, inikah perpolitikan, inikah pesta rakyat, inikah sebuah harapan, inikah awal perubahan, inikah titik terang kemajuan, inikah wujud partisipasi dalam ranah perjuangan, semua pertanyaan itulah yang mengelilingi benakku tanpa jawaban.

Tidak berlebihan kiranya jika ku coba suarakan, tidak terlalu banyak ku berharap dari perkataan ini akankah menjadi peringatan atau tiada mengapa jika semua hanya sekedar masuk telinga kanan kemudian telinga kiri kalian kembali mengeluarkan, ingatlah bahwa partai kalian bukanlah agama hingga harus mati-matian kalian perjuangkan, calon pujaan kalian bukanlah rasul Nya yang ma’shum dari semua kesalahan jadi kenapa kalian harus segenap jiwa menjadikan panutan, pesta rakyat bukanlah arena tuk beradu saling menyingkirkan, subsidi dana besar yang telah terhamburkan akan sangat berarti adanya jika di berikan ke mereka saudara-saudara kita disana yang sangat membutuhkan, serta segenap curahan tenaga di tambah fikiran kalian teramat dinanti tuk memperbaiki negara kita demi peningkatan menuju kejayaan dan kemakmuran rakyatnya. Wallahu a’laam